Pentingnya 3M plus dan Vaksin Untuk Cegah DBD
Akhir akhir ini Kasus demam berdarah dengue (DBD / dengue) karena nyamuk Aedes aegyti mulai meningkat cukup tajam, dan masih menjadi perhatian kesehatan masyarakat Indonesia hingga saat ini.
Akhir akhir ini Kasus demam berdarah dengue (DBD / dengue) karena nyamuk Aedes aegypti mulai meningkat cukup tajam, dan masih menjadi perhatian kesehatan masyarakat Indonesia hingga saat ini. Mulai meningkat di bulan Desember, dan diprediksi akan terjadi puncak pada bulan April / Mei 2024, sehingga masyarakat wajib mengetahui cara pencegahan dini dan cara mendeteksi gejala demam berdarah karena demam berdarah bisa terjadi berulang tanpa kenal tempat dan usia.
Kebetulan beberapa hari yang lalu aku datang ke Talkshow #Ayo3MplusVaksinDBD dan Buka Bersama untuk mengetahui kondisi terkini dari dengue di Indonesia serta langkah penanganannya. Ternyata data dari Kementerian Kesehatan pada tahun 2023 terdapat 114.435 kasus DBD di 465 Kabupaten/Kota di 34 Provinsi dengan angka kematian mencapai 894 jiwa.
(Sumber: https://p2pm.kemkes.go.id/publikasi/infografis/informasi-terkini-dbd-hingga- minggu-ke-8-2024)
Pada kasus demam berdarah yang tercatat sepanjang tahun 2022, 39,04% nya merupakan golongan produktif dari rentang umur 15-44 tahun. Sedangkan DBD merupakan penyebab kematian nomor enam tertinggi pada anak. Sedangkan budaya pemberantasan sarang nyamuk di Indonesia masih kurang optimal. Berdasarkan data tersebut, membuktikan bahwa semua orang di Indonesia berisiko terkena DBD tanpa melihat umur, di mana mereka tinggal, dan gaya hidup dan penting bagi semua golongan masyarakat produktif untuk tetap melakukan pencegahan DBD dengan komprehensif. Salah dengan menggaungkan kampanye #Ayo3MplusVaksinDBD guna meningkatkan kesadaran akan pentingnya pencegahan yang komprehensif dari bahaya DBD.
dr. Imran Pambudi, MPHM, selaku Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Ditjen P2P, Kementerian Kesehatan RI, mengatakan bahwa angka kasus dan kematian akibat DBD pada 2023 lebih rendah dibandingkan 2022. Hal tersebut menurutnya tidak terlepas dari langkah intervensi yang telah dilakukan oleh pemerintah untuk menekan kasus DBD. Yaitu intervensi pada lingkungan, intervensi pada vektor (nyamuk), dan intervensi pada manusia. Sedangkan intervensi pada lingkungan dapat dilakukan melalui pemberantasan sarang nyamuk.
Beliau menyatakan bahwa untuk mencapai target nol kematian akibat dengue di tahun 2030, diperlukan peran aktif seluruh lapisan masyarakat, “Sangat krusial untuk membangun sebuah sinergi yang kuat antara sektor publik, yaitu pemerintah, dan sektor swasta. Blueprint-nya sudah ada, yaitu Strategi Nasional Penanggulangan Dengue 2021- 2025. Namun demikian, implementasi pengendalian dan pencegahan harus dilakukan di tingkat terkecil, yaitu keluarga. Semakin banyak keluarga bergerak, maka akan membantu kita mendekati target <10/10.000 penduduk.”
Dr. Imran menambahkan bahwa saat ini beberapa daerah telah menetapkan status Kondisi Luar Biasa (KLB) Dengue, “Implementasi 3M Plus masih memegang peran yang sangat krusial dalam pengendalian kasus DBD di Indonesia. Sampai dengan minggu ke-11 tahun 2024, terdapat 35.556 kasus DBD di Indonesia dengan 290 kematian. Di bulan Maret ini saja, beberapa daerah sudah menetapkan KLB, seperti Jepara, Enrekang, Kutai Barat, Lampung Timur, dan Kab Nagekeo. Oleh karena itu, pemerintah tidak pernah bosan untuk terus menekankan pentingnya 3M plus, dan termasuk mempertimbangkan pencegahan inovatif seperti Wolbachia dan vaksin DBD.”
Kampanye #Ayo3MplusVaksinDBD, yang bertujuan mengajak lebih banyak masyarakat untuk semakin memahami tentang DBD beserta tindak pencegahan, termasuk memberikan edukasi seputar upaya preventif yang inovatif, seperti Wolbachia dan vaksinasi. Kampanye ini kemudian diperkuat dengan berbagai serangkaian dialog, baik dengan para pembuat kebijakan, maupun komunitas sosial, untuk mendukung upaya pencegahan dan penanggulangan DBD di Indonesia. “Selain melalui program ini, komitmen kami dalam pencegahan DBD juga kami wujudkan melalui partisipasi kami sebagai salah satu anggota pendiri Koalisi Bersama (KOBAR) Lawan Dengue, yang digagas oleh Kaukus Kesehatan DPR RI dan Kementerian Kesehatan. Untuk itu, kami berterima kasih kepada PR Indonesia yang telah merekognisi upaya pencegahan DBD yang kami lakukan. Tentunya, saya juga ingin berterima kasih kepada Kementerian Kesehatan RI untuk komitmen yang luar biasa, para mitra, dan yang tidak kalah penting adalah seluruh karyawan Takeda di Indonesia, yang atas dedikasi dan kerja keras merekalah, kami bisa mendapatkan penghargaan ini,” tutur Andreas Gutknecht, Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines.
Kemudian juga ada sesi Talkshow cegah DBD dengan dr. Nabila dan dr.Alvin selaku Ikatan Dokter Indonesia, yang membahas cara cerdas untuk mendeteksi dini Demam berdarah dan cara pencegahan yang dapat dilakukan dirumah.
Berikut cara untuk mendeteksi dini ketika kemungkinan keluarga / kerabat terkena DBD :
- Demam yang tinggi disertai muntah dan diare
- Sakit kepala dan pegal otot
Ketika ciri tersebut sudah terdiagnosa, wajib bawa ke Puskesmas / Rumah sakit terdekat supaya pertolongan pertama yang tepat segera dapat dilakukan.
Supaya terhindar dari DBD, wajib melakukan 3M plus, yaitu :
- Menguras, merupakan kegiatan membersihkan/menguras tempat yang sering menjadi penampungan air seperti bak mandi, kendi, toren air, drum dan tempat penampungan air lainnya.
- Menutup, merupakan kegiatan menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi maupun drum.
- Memanfaatkan kembali limbah barang bekas yang bernilai ekonomis (daur ulang), kita juga disarankan untuk memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang-barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk demam berdarah.
Plus-nya adalah bentuk upaya pencegahan tambahan seperti berikut:
- Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk
- Menggunakan obat anti nyamuk
- Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi
- Gotong Royong membersihkan lingkungan
- Periksa tempat-tempat penampungan air
- Meletakkan pakaian bekas pakai dalam wadah tertutup
- Memberikan larvasida pada penampungan air yang susah dikuras
- Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar
- Menanam tanaman pengusir nyamuk
(Sumber: https://dinkes.banjarkota.go.id/cegah-dbd-sekarang-juga/)
Saat ini, Vaksin Demam Berdarah bisa di dapatkan di rumah sakit terdekat dan jangan lupa konsultasikan ke dokter ya.
Menurut pandangan saya sebagai orang tua, vaksin adalah salah investasi penting untuk masa depan anak, supaya anak merasa lebih aman dan bisa menunjang produktivitasnya. Melihat kasus demam berdarah bisa terjadi berulang dan semua orang berisiko terkena dengue tanpa memandang usia, di mana mereka tinggal, atau gaya hidup. Melihat rentan umur untuk Vaksin yang cukup luas, bisa jadi opsi untuk para keluarga untuk melakukan Vaksin Demam Berdarah dan jangan lupa tetap melakukan 3M plus. Yuk ambil bagian untuk membantu pemerintah menekan kasus DBD di indonesia. #Ayo3MplusVaksinDBD