Skip to content
List of Happiness
  • Food & Traveling
  • Maternity & Parenting
  • Art & Home Living
  • Financial
Cara cepat dapat momongan

Bagaimana sih cara cepat dapat momongan?

June 11, 2019 by admin

Berawal dari obrolan saya dan mama lavana @ichipristan setiap ketemu, ternyata kami berdua memiliki riwayat kandungan yang sama, yaitu PCOSfighter.  Sama sama memiliki telur kecil dan banyak, dan sama sama berusaha mendapatkan momongan. Bedanya sebelum promil ichi lebih dulu mendapat “rejeki” di bandingkan saya yang ternyata jalannya berbeda, walaupun usaha kita sama :))

**Pasti banyak yah yang ceritanya seperti ini…

Banyak perempuan yang merindukan kehadiran buah hati melakukan banyak cara dan mencari banyak artikel dan buku bagaimana cara cepat hamil? Faktanya yang di temukan banyaknya blog2 tentang calon ibu yang sharing tentang proses promilnya, namun setelah berhasil promil jarang ada yang membagikan ceritanya secara rinci (termasuk saya saat itu). Banyak googling, namun cerita akhirnya belum jelas.

Bagaimana sih cara cepat dapat momongan? formula pastinya gak ada, tapi berdasarkan rangkuman berbagai macam usaha dan tes yang saya lakukan, semoga bisa membantu dan memberikan semangat untuk para calon ibu.

Mengutip obrolan saya dan mama lavana sebagai sebagian dari perempuan yang berjuang untuk mendapatkan buah hati, semoga obrolan pendek ini menambah semangat dan inspirasi calon mama diluar sana yang sudah sangat menginginkan buah hati.

 

 

(Artikel aslinya bisa kamu baca di pristanlavana.com ya)

Pada saat awal menikah, apakah kamu langsung ingin memiliki momongan? 
Awal nikah saya dan suami gak pengen buru buru, menunda juga nggak. Percaya sama yang di atas aja, pasti sudah mengantur dan datang di saat yang tepat. Karena waktu dulu pacaran LDR Tangerang-Bandung, jadi awal pernikahan masih di nikmatin kayak masih pacaran aja.
Kapan kamu dan suami memutuskan untuk promil ke dokter?
Awalnya 6 bulan setelah pernikahan langsung memutuskan untuk ke dokter khusus fertilitas (atas permintaan keluarga), tapi waktu itu di omelin suster & dokternya. Katanya kalo 6 bulan sih belum termasuk infertilitas. Dokter cuma saranin olaharaga dan gak boleh stres aja, gak kasih obat apapun.
Sempat berhasil isi sebulan kemudian karena saran dokter kemarin, tapi mungkin memang belum rejeki, di kandungan 9 minggu saya mengalami keguguran. Setelah kejadian tersebut akhirnya saya dan suami menjadi sering berganti-ganti dokter untuk minta saran dan melakukan banyak tes kesehatan. Walaupun ternyata kesempatan untuk isi kedua kalinya gak semudah proses sebelumnya.
Ceritain dong perjuangan kamu untuk dapat momongan atau proses promil kamu 
Mungkin dibandingkan perjuangan ibu dalam membesarkan anak, perjuangan saya belum sebanding. Namun 2 tahun bolak balik bertatap muka dengan dokter dan harus menjalani berbagai tes menurut saya lumayan melelahkan.
Perjuangan saya di mulai dari saya di diagnosa dokter memiliki syndrome PCOS, berat badan yang kurang, di anggap stress karena pekerjaan saya yang lumayan berat dan menyita waktu saat itu. Akhirnya dengan berbagai pertimbangan, saya saat itu memutuskan untuk stop sementara semua kegiatan dan fokus menjalani promil.
Dimulai dari beban moril yang mungkin tidak di lewati semua calon ibu di luar sana. dari mencari dokter yg terbaik, menunggu berjam-jam karena pasiennya banyak (rekor nunggu dari jam 5 sore dan baru selesai jam 12 malam). Obat hormon dan vitamin lainnya pun membuat berat badan saya naik hampir 10kg. Selalu dikira orang lain lagi isi :,))
Ditambah lagi kalau liat para calon ibu lain berkunjung ke dokter buat cek kehamilan, beda cerita dengan saya, masih mencari pengobatan yang tepat supaya bisa menyusul. Ternyata faktor tsb juga mempengaruhi mental saya yang makin down secara gak langsung.
Selain beban moril (bolak balik ketemu dokter dan melalui berbagai macam tes), beban finansial juga lumayan berat saat itu buat kami berdua. Promil bukan hanya harus siap mental, tapi juga harus siap dari sisi keuangan, karena promil bukan suatu penyakit melainkan keinginan sendiri, banyak asuransi yang tidak meng-cover berbagai pengeluaran.  Hitung satu tes kisaran 400rb – 2jt rupiah, kebayang berapa banyak yang harus di siapkan para calon orang tua dalam waktu yang gak pasti untuk mendapatkan kesempatan mendapatkan momongan.
Saya yakin sesuatu yang kita harapkan pasti akan terasa lebih berharga apabila melewati perjuangan yang sulit dan panjang.
Jadi saya hanya jalani sambil menunggu gak tau sampai kapan. Saat jenuh kami berdua selalu berusaha memperbaiki mood dengan jalan jalan bareng suami. Anggep aja honeymoon lagi.
Promil yang paling menyakitkan itu waktu diapain dan kapan?
Setiap tes menyakitkan secara mental. Karena dana yang tadinya di bagi untuk “me time” atau jalan-jalan, harus di ahlifungsikan jadi pengeluaran tak terduga hehe.
Dalam hati juga selalu bertanya tanya, “Kapan ya tes nya berhenti? Setelah ini ada tes apa lagi? Harus berapa lagi yang harus saya keluarkan?” Namun tes yang terasa benar2 sakit adalah tes HSG, sekitar bulan OKtober 2018. Karena cairan kontras yang langsung di semprotkan ke dalam saluran tuba untuk mengetahui apakah ada saluran yang tersumbat /tidak, dan juga bentuk nya normal/terbalik.
Selesai HSG badan terasa lemas dan sulit bergerak, kepala pusing dan mata kunang-kunang seharian.
Bagaimana kronologis pada saat kamu keguguran?
Saat 6 bulan pernikahan saya dan suami masih sering jalan-jalan kesana kemari, dan terakhir terbang ke daerah Riau untuk menghadiri pernikahan kerabat. Tanpa di sadari saat berjalan sering keluar bercak flek dan saya acuhkan karena keluarnya tidak banyak, dan sudah rutin minum obat penguat kandungan. Sampai akhirnya saat itu saya terlalu lelah karena banyak jalan seharian, di malam hari nya akhirnya spontan abortus, jadi jaringan nya keluar dengan sendirinya. Keesokannya saya di nyatakan keguguran oleh dokter, karena jaringan nya sudah tidak ada, hanya ada penebalan rahim.
Pernahkah kamu berada dititik lelah atau putus asa saat berjuang untuk mendapatkan momongan dan bagaimana cara kamu untuk bangkit lagi?
Kadang ada satu titik kami jenuh menjalani berbagai tes di tiap waktu tanpa tau kapan kita bisa memiliki momongan. Lelah harus menunggu giliran berjam jam di panggil, waktu kami pun terbuang banyak untuk menunggu.
Pernah suatu waktu saya merasa “Kok saya gak normal kayak wanita lainnya? Kenapa saya gak kunjung hamil? Padahal saya udah melakukan berbagai macam cara dan mengorbankan banyak waktu dan uang.”
Tapi saya pikir,  saya sudah berprasangka buruk dengan rencana yang sudah di susun Allah untuk hidup saya. Alhamdulillah punya suami yang gak banyak menuntut dan selalu mensupport apapun yang saya lakukan. Saya dan suami (harus selalu) yakin pasti rejeki sudah di atur dan tiap orang mendapatkannya di waktu yg berbeda, jadi kami berdua menjalani dengan santai. Gak perlu lihat kiri kanan hanya ingin tahu apakah teman-teman & tetangga kita sudah punya momongan atau belum kalau ujung-ujungnya bikin kita sedih dan down.
Siapa yang menguatkan kamu untuk terus berjuang untuk mendapatkan momongan?
Kami berdua saling menguatkan dan sama-sama mengingatkan apabila salah satu dari kami sedang ada di titik down/putus asa. Sampai pada di percakapan, “Kalaupun kita gak dapet momongan, kita pacaran aja berdua sampe kapanpun ya”. Kadang kalo di inget inget lucu haha.
 
Apa yang kamu lakukan pada saat menghadapi pertanyaan super nyebelin dari orang2 seperti “kapan hamil?” ?
Awal nya di bawa ke dalam hati, apalagi kalo pertanyaan nya keluar dari mulut keluarga dekat.
 Tapi 2 tahun menikah lama lama masuk kuping kiri keluar kuping kanan aja. Cuma bilang “doain aja ya”.. Dan langsung ajak suami pergi makan enak biar mood balik lagi
 
Adakah kata-kata mutiara/ quotes yang menjadi pedoman/penyemangat kamu untuk terus berjuang untuk mendapatkan momongan?
you may see me struggle
but you’ll never see me quit
don’t give up!
Yang harus di ingat, kita adalah wanita yang dipilih untuk melewati masa yang spesial dan unik. Nikmati dan terus bersyukur adalah salah satu cara berprasangka baik pada Tuhan.
Apa hikmah/ sisi positif yang dapat kamu ambil dari semua perjuangan kamu termasuk miscarriage yang pernah kamu alami
Sisi posisifnya makin merasa bersyukur, makin cinta suami, merasa sangat beruntung melewati ini semua, karena banyak di luar sana yang nasibnya seperti saya atau mungkin bahkan  lebih buruk dan gak berani sharing soal hal ini karena menganggap hal ini adalah hal yang memalukan dan gak ingin di ceritakan pada siapapun. Namun satu-satunya cara yang bisa saya lakukan adalah sharing masalah ini untuk para calon ibu diluar sana bahwa mereka gak sendiri dan ini semua bukan “the end of the world”. Perjuangan masih panjang but it’s worth it :)!
 
.
Tips-tips untuk mendapatkan momongan versi kamu…
1. Percaya & yakin 
Jika momongan itu dari yang maha kuasa, harus selalu berpikir positif dan sabar menunggu giliran.
2. Gak boleh stres dan pola hidup sehat.
Makan harus teratur dan sehat. Mungkin ada ibu diluar sana yang langsung hamil walaupun makan mie instant / burger. kita adalah wanita yang memiliki kondisi spesial dan harus punya usaha lebih demi kehadiran buah hati.
3. Olaharaga. 
Jangan harap bertahun tahun ke dokter mau isi, tapi kamu malas olahraga. MINIMAL 5X SEHARI 30 MENIT. 
-Olahraga yang di anjurkan : Lari, naik sepeda
-Yang tidak di anjurkan : berenang
Pokoknya cari olahraga yang mengeluarkan banyak keringat dan detak jantung memompa darah ke semua aliran darah dalam tubuh
4.Matahari pagi (jam 7 pagi – 9 pagi)
Matahari pagi sangat amat di butuhkan calon ibu. Manfaat matahari pagi selain untuk tulang juga untuk kesuburan.  Jangan sampe deh di tes kadar vitamin D dalam tubuh dan keluarin uang ratusan ribu hanya untuk promil yang satu ini…
5. Pola tidur cukup, 
Gak ada kata begadang. Istirahat harus 8 jam dalam 1 hari.
6. Rajin yoga. 
Selain mengurangi stres, yoga juga bagus untuk aliran darah dan pernapasan tubuh.
 
Apa yang pengen kamu sampaikan untuk para perempuan-perempuan yang masih belum berhasil mendapatkan momongan?
Untuk calon ibu diluar sana yang masih menantikan kehadiran buah hati, jangan berkecil hati apalagi down. Tenang karena kamu gak sendiri dan ini bukan akhir cerita mu. Merasa sedih gak ada salahnya, tapi jangan sampai sedih terlalu lama apalagi merusak diri sendiri dan menyalahkan dirimu.
Harus di ingat stress sangat mengganggu kesehatan dan kualitas sel telur. Coba lakukan tips (tanpa putus ya) kurang lebih 3 bulan. Namun apabila belum berhasil, bisa langsung datang ke dokter fertilitas yang terpercaya dan ikuti rangkaian tes yang di tawarkan. Yang penting jangan berhenti berusaha, dan harus memiliki pikiran positif.

Related Posts

  • Rekomendasi Aplikasi Terbaik untuk Membantu Promil hingga Hamil NantiRekomendasi Aplikasi Terbaik untuk Membantu Promil hingga Hamil Nanti
  • Last Part of Promil : Akhirnya Positive 3 Bulan Pasca HSG!Last Part of Promil : Akhirnya Positive 3 Bulan Pasca HSG!
  • Promil part 9 : Kegunaan Tes HSGPromil part 9 : Kegunaan Tes HSG
  • Promil part 8 : Tes penting untuk mendeteksi FertilitasPromil part 8 : Tes penting untuk mendeteksi Fertilitas
  • Promil Part 4 : Ternyata Belum RejekiPromil Part 4 : Ternyata Belum Rejeki
  • Toko Es Krim Legendaris di JakartaToko Es Krim Legendaris di Jakarta

Post navigation

Previous Post:

Daftar Tes yang Harus Kamu Jalani di Kehamilan Awal

Next Post:

Muncul Ruam di Saat Kehamilan, Apa Itu Rubella?

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read My Blog on Your Email

Join 4 other subscribers

Tags

action figure bandung Cafe Bandung cafe di badung cafe di bandung cafe di dago cafe di jakarta cafe di lembang cisarua dago dago pakar dokter julianto explore bandung explore bogor Explore Jakarta explore puncak food harga cek rubella hotel di bandung hotel di lembang hotel recommended bandung interesting hobby Jakarta jalan jalan bandung jalan jalan di lembang Jalan jalan Jakarta lawangwangi lembang listofhappiness list of happiness listofhappiness.com pez post card promil puncak tangkuban perahu tempat hits bandung things to do traveling traveling di bandung USG vanessa vanessa lidya vanessalidya wisata kuliner bandung

Instagram Daily Post

© 2022 List of Happiness | Built using WordPress and SuperbThemes